Tak Berasa Anakku
Sudah Masuk TK
Maret
2018 Allah menakdirkanku menjadi seorang ibu. Layaknya ibu pada umumnya tentu
kelahiran sang buah hati menjadi hal yang sangat dinantikan, begitupun
denganku. Aku sangat menunggu kelahirannya. Namun, si jabang bayi sedikit
memberi kami kejutan. Sebulan sebelum HPL ternyata dokter mendiagnosa agar ia
segera dilahirkan.
Awalnya
terkejut, karena memang selama mengandung sakit tidak pernah ku rasakan. Aku
piker semuanya baik-baik saja. Ternyata ada hal yang mendesak dan membuat
bayiku harus segera dilahirkan. Aku yang keras kepala tetap bersikukuh meminta
dokter agar tetap bisa melahirkkan secara normal. Dokter dan bidan yang ada di
rumah sakit telah mengusahakan banyak hal untuk itu.
Setelah
hampir 3 hari di rumah sakit, tidak ada tanda-tanda kontraksi sama sekali. Hal
yang aku rasakan malah sebaliknya inginnya tidur dan tidur. Bahkan suatu ketika
suami mengatakan bahwa aku tidur sampai mendengkur. Padahal biasanya aku tidak
pernah tidur hingga senyenyak itu dan bahkan tidak pernah mendengkur. Semua
terheran-heran.
Setelah
hari ketiga saya di rumah sakit akhirnya dokter menyarankan kepada saya
sekeluarga agar mengambil jalan SC. Bagaimana lagi jika memang itu adalah
jalannya. Maka tepat sehari setelah ulag tahun suami saya, bayiku lahir dengan
sempurna meskipun ada sedikit perbedaan dengan bayi pada umumnya.
4 jam
setelah dilahirkan baru saya bisa memberikan ASI pertama. Aku merasa senang dan
bahagia. Begitu pula seluruh keluargaku. Jagoan kecil telah kulahirkan. Dokter
menjelaskan ke suami bahwa kedua kaki putra kami mengarah ke dalam da nada
sedikit perbedaan antara pipi sebelah kanan dan kiri. Namun, hal itu selama
saya memberikan ASI pertama tak menyadari bahwa keadaannya putra kami seperti
itu.
Saat
malam hari tangis putraku memecahkan hening di rumah sakit tersebut, bidan
dengan sigab langsung mengajari saya bagaimana cara memberikan ASI yang benar.
Alhamdulillah perjuangan itu nikmat sekali. Banyak tetangga kamar yang
menyarankan diberikan sufor saja, tapi saya memang bertekat akan memberikan ASI
eksklusif dan memang rumah sakit mendukung itu. Rumah sakit tempat saya
melahirkan ini memang beda pada umumnya karena jika ada yang melahirkan bukan
si bayi nya yang diberikan susu namun ibu yang melahirkan. Dengan harapan jika
diberikan susu pelancar ASI, maka ibu akan bisa menyusui si bayi nya dengan
lancer.
Kini
usia putraku sudah 5 tahun. Alhamdulillah meski dulu pernah didiagnosa akan
membutuhkan alat khusus untuk berjalan, kini ia bisa berlari kesani kemari
seperti anak-anak pada umumnya. Saya yakin semua orang tua pasti akan
mengusahakan hal yang terbaik untuk anak-anaknya.
Tepat
di hari Rabu 14 Juni 2023 saya memasrahkan putra kami kepada pihak sekolah.
Banyak pilihan sekolah kanak-kanak disini, namun yang saya pilih adalah lembag
RA yang memang satu naungan yayasan dengan tempat saya mengajar. Tak banyak
alasan mengapa saya memilih RA ini. Satu alasan yang pasti, saya yakin guru
yang ada dilembaga ini disetiap doa ketika sehabis sholat terselip nama-nama
murid-muridnya.
5 tahun
berlalu tidak terasa, menemani putra pertamaku menjalani dimasa-masa emasnya
memang memerlukan segenap emosi yang harus dikelola dengan baik. Celotehnya
ingin tahu banyak hal. Kreatifitasnya yang kadang diluar dugaan orang tua.
Kritisnya ketika ia tahu sesuatu yang tidak seharusnya seperti itu.
Semoga
kali pertama engkau mengenyam pendidikan ini, bisa merasa bahagia nak.
Sesungguhnya bukan tuntutan harus ranking di kelas namun bertambahnya
kesantunan dan budi pekerti yang baiklah yang ibu selalu harapkan. Kelak akan
menjadi anak yang sholeh dimana doamulah yang akan menjadi salah satu amal yang
tetap mengalir.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar