Anak (1)
Anak adalah amanah yang Maha Pencipta titipkan kepada orang tua. Banyak dari pasangan suami istri yang sangat merindukan kehadirannya. Tak jarang berbagai cara dilakukan untuk mendapatkannya, mulai berobat kedokter, tukang pijat hingga meminum ramuan yang bermacam-macam.
Kesabaran kita sebagai calon orang tua sudah diuji mulai dari situ. Sampai akhirnya kabar gembira datang, positif hamil. Kehamilan yang dirasakan calon ibu tentunya bermacam-macam. Karena memang si jabang bayi membawa keberkahan dan rezeki sendiri-sendiri. Namun pada umumnya calon ibu akan merasakan mual setiap pagi hari ataupun mual ketika mencium bau sesuatu yang tidak ia suka, meski pada mulanya ia menyukainya. Aneh memang dan itu nyata.
Setelah 9 bulan 10 hari memgandung dengan berbagai kenikmatan yang tidak pernah terkira sebelumnya tibalah sosok mungil yang lama telah dirindukan itu terdengar tangisannya. Tangisan pertama pasca ia keluar dari rahim ibunya. Pengalaman saya melahirkan putra saya saat usia kandungan masih 8 bulan. Kelahiran yang masih jauh dari prediksi, dan melahirkan secara istimewa adalah jalan terakhir yang dokter rekomendasikan kepada saya.
Kesabaran memang sedang diuji waktu itu, saya yang masih baru saja selesai sidang proposal tesis dan keadaan keuangan sedang tidak baik. Mengharuskan memutar otak secara keras. Alhamdulillah ada suami, orang tua, mertua, keluarga dan teman begitu sangat mendukung pemulihan pasca melahirkan.
Dokter pernah mendiagnosa bahwa putra kami akan mengalami sedikit gangguan pada fungsi kakinya, karena kedua kaki bayi saya ketika dilahirkan agak berbeda dengan bayi pada umumnya. Dokter menyarankan jika diusia 3 tahun belum bisa berjalan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan tulang.
Rasanya jatuh dititik terendah saat itu, apalagi seminggu setelah dilahirkan putra saya sempat turun berat badan hingga setengah kilo. Padahal saat itu ASI saya sudah lancar. Dokter sampai terbingung-bingung karena masih pertama kali menghadapi permasalahan yang seperti ini.
Anakku istimewa akan ku ukir cerita tentangmu hingga engkau dewasa bisa tahu bagaimana perjuangan orang tuamu Nak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar